5.11.07

gejala alami

"apa yang menjadikan banyak bencana alam di negeri ini?" tanya seorang
kawan. Selama ini, semua fenomena alam dipandang sebagai sebuah gejala
alam yang biasa saja. Aku sendiri masih mencoba terus mencari apa yang
dimaknai dalam gejala alam saat ini. Gempa bumi, letusan gunung berapi,
hingga munculnya aliran gas dari permukaan bumi. Tak hentinya sejak dua
tahun kemarin gelaja-gejala alam tersebut terus hadir.

Aku sendiri mencoba melihat ini bukan semata gejala alam. Semua lebih pada
reaksi alam. Sebuah perputaran bumi dengan massa inti yang cair dan panas,
menjadikan pencarian celah untuk keluar dari perut bumi selalu terjadi.
Ketika kemudian terdapat rongga-rongga di kulit bumi, maka tak dapat
dihindari untuk terjadinya pengeluaran isi perut bumi. Secara alami,
tekanan yang tinggi di dalam perut bumi dikeluarkan secara perlahan
melalui titik-titik yang sudah ada. Namun ketika lubang semakin terbuka
lebar, maka terjadilah yang disebut bencana alam.

Perputaran bumi sendiri juga mengalami ketidakstabilan. Entah mengapa,
ketika aku melihat ke bulan dan matahari, terbersit pikiran bahwa
kemiringan bumi telah semakin berubah. Letak matahari dan bulan saat
terlihat di permukaan bumi semakin bergeser perlahan. Namun aku belum
menemui hasil penelitian dan kajian tentang hal ini.

Bumi memiliki gunung dan lembah, yang dalam berbagai kitab dikatakan
sebagai penyeimbang gerakan rotasi bumi. Ketika gunung menjadi lembah dan
lembah menjadi gunung, secara teori fisika, akan terjadi pergeseran
pergerakan. Ditambah dengan semakin banyaknya lubang di permukaan bumi
yang dibuat oleh manusia untuk kepentingan memperkaya kelompok kecil, hal
ini akan semakin merubah pola gerak bumi. Ketidakstabilan gerak bumi
semakin terlihat jelas. Maka sebenarnya usia bumi tak lagi hanya dapat
dihitung berdasarkan kemampuan bumi mencukupkan kebutuhan makhluk di
permukaannya, namun juga harus dihitung berdasarkan kemampuan bumi berada
pada kondisi ketidakstabilan yang lebih rendah.

Entahlah... ini hanya mencoba melihat dari sisi lain. Belum memperoleh
informasi pembuktian ilmiahnya.

No comments: