23.4.07

memilih mesin blog

dari berbagai mesin blog, wordpress masih sangat digemari... walau juga
ada movabletype yang dipergunakan oleh beberapa kelompok

untuk penyedia yang geratis... sepertinya pilihan jatuh pada blogger,
multiply, blogdrive, serta wordpress. beberapa penyedia lain yang juga
berbasis wordpress (versi multi-user) diantaranya adalah blogwae,
edublogs, uniblogs, dan bloggles. kelebihan blogger dan multiply adalah
bisa melakukan posting dari email, sedangkan di wordpress masih belum bisa
dilakukan. untuk kebebasan kreasi themes, blogger memiliki kebebasan yang
lebih luas, multiply lebih terbatas, dan sangat terbatas bagi wordpress.

memilih penyedia blog, tergantung kapasitas dan keinginan. bila hanya
memiliki koneksi internet terbatas, gunakanlah yang bisa melakukan posting
melalui email. bila ingin tampilannya bisa divariasikan sesuka hati,
pilihlah yang memungkinkan untuk itu. bila menginginkan lebih mampu
dikreasikan sendiri, carilah layanan geratis penyedia hosting yang
disertai dengan sql geratis. walau terkadang ada iklan... tapi sebenarnya
masih ada yang tak beriklan... :-)

atau bila berkemampuan, sewalah hosting yang saat ini harganya sudah
semakin memurahkan diri, ditambah dengan domain yang juga tak lagi mahal.
malah (sementara belum berubah kebijakan), domain web.id dapat diperoleh
hanya dengan scan KTP. jadi... pilihannya tergantung yang memilih... :-D

pindah dari new-blogger ke wp

sulit banget import new-blogger ke wordpress...

ternyata ada pluginsnya di sini...

21.4.07

online di smk-ti

mencoba di sebuah ruang samarinda cyber community yang digelar oleh SMK-TI
Airlangga Samarinda.... free-hotspot dan kopi rempah

Yang presentasi sibuk presentasi... yang nonton sibuk browse... :-)

Sebuah cita-cita dari guru sekolah ini agar bisa melakukan difusi
teknologi informasi di kota Samarinda.

15.4.07

Wawancara

Berikut beberapa jawaban atas pertanyaan seorang kawan yang sedang menulis
sebuah reportase untuk Pantau bertema "Pasang Surut Perkembangan NGO-NGO
Lingkungan di Samarinda". Beberapa jawaban tidak saya tuliskan disini.

Sr:
bisa anda ceritakan organisasi nirlaba apa yang pertama kali anda ikuti?
apa wilayah kerja ornop tersebut? ornop-ornop lain [bidang lingkungan] dan
jabatan anda?

AF:
******

Sr:
sepengetahuan anda, kapan/kurun waktu tahun berapa ngo di samarinda
mengalami masa kejayaan/keemasan? apa saja tanda-tanda masa kejayaan
tersebut?

AF:
Kejayaan? apa definisi kejayaan? dari pendanaan? ataukah dari capaian
program?
kalau kejayaan dari finansial (pendanaan) pada tahun 1999-2002, setelah
itu mengalami masa surut.
Kalau kejayaan dari capaian, pada fase 1996-1999, dimana Ornop berhasil
menggulirkan beberapa perubahan kecil dalam tata pemerintahan.

Sr:
selain dana, unsur apa saja yang bisa jadi kendala perkembangan ngo-ngo
lingkungan di samarinda?

AF:
Saya tidak berpandangan bahwa dana menjadi sebuah permasalahan. Aktivis
menjadi kendala utama. Ornop atau NGO telah berubah menjadi sebuah lahan
pekerjaan. Sejatinya Ornop adalah wadah beraktivitas untuk berpihak pada
kepentingan komunal, bukan kepentingan individu aktivis. Ketika aktivis
NGO ataupun Ornop telah menjadi pekerja, maka uang selalu dianggap sebagai
penghambat.

Yayasan **** memutuskan tidak melakukan fundraising kepada donor, namun
masih mampu melakukan proses pelatihan kecil dari donasi individu. B****C
hingga saat ini tidak mengajukan proposal ke funding, namun masih eksis
untuk menjadi watchdog bagi aktivitas seputar biodiversity dan melakukan
penelitian dan pelatihan rutin.

Banyak aktivis yang tidak siap miskin. dan banyak yang mengatakan dirinya
aktivis lingkungan, namun selalu ingin terlihat menjadi kaya atau seolah
kaya. Teknologi hanyalah alat bantu, bukan hal utama, namun saat ini
seolah tanpa teknologi tak bisa melakukan apa-apa. Ini yang menjadi
kendala utama dalam perkembangan NGO maupun Ornop di Samarinda

Sr:
menurut anda, layakkah ngo-ngo lingkungan menerima kucuran dana dari
perusahaan yang "kontra" terhadap misi ngo tersebut?

AF:
Sangat tidak Layak. Bagaimana mungkin melakukan upaya perbaikan lingkungan
hidup namun menggunakan dana pengrusak lingkungan hidup? Akan ada
keterbatasan-keterbatasn yang akan terjadi, bahkan lebih jelas, sebuah
lembaga perlindungan satwa akhirnya tidak berani melakukan penegakkan
hukum terhadap pelestarian satwa, karena pelakunya adalah perusahaan yang
memberikan donasi padanya.

Sr:
faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab lembaga donor menghentikan
kucuran dana untuk ngo-ngo lingkungan, khususnya di samarinda?

AF:
Faktor kepentingan. Karena merasa telah aman perusahaan-perusahaan yang
mendonasikan dananya pada donor, sehingga mereka berpikir telah berhasil
untuk mengebiri daya kritis rakyat. Penguasaan secara langsung juga
dilakukan kepada lingkar pemerintah, melalui lembaga teknis donor, semisal
NRM-USAID, CRMP-USAID, SFMP-GTZ, IFFM-GTZ, ProKasih-GTZ, ProBangkit-GTZ,

Politik donor sendiri sangat bergantung pada donatur dari donor. Sebuah
NGO Internasional di Indonesia misalnya, hanya memperoleh 2-3% dari
perputaran uang di NGO Internasionalnya. Namun dengan uang sedemikian
kecil itu, intervensi ke level pemerintah (pemegang kuasa) sangat kuat,
terutama di lingkar Dirjen Dephut dan pejabat publik lainnya hingga di
tingkat daerah. Juga kemudian *** sangat tidak diperkenankan melakukan
kritik terhadap perusahaan migas di Kaltim yang melakukan pengrusakan
lingkungan hidup dikawasannya. Hal lain, adopt an acre sebagai program
***, akan menjadi sebuah kawasan konsesi yang akan dimiliki oleh ***. Di
Kaltim, kawasan K****** dan Hutan *** di K***** akan dipaksa untuk
dikuasai oleh ***, melalui program-program yang seolah-olah memihak pada
rakyat.

Sr:
bisakah anda memberi saya referensi, siapa saja yang layak untuk saya
jadikan narasumber berkaitan dengan rencana penyusunan reportase ini?

AF:

*******

7.4.07

satu empat tujuh)

7 april 2007: 09.35
menelpon 1 4 7 untuk menanyakan status perbaikan layanan speedy.
dijawab... sedang diperbaiki... ini hari kelima setelah petugas speedy
datang untuk melihat-lihat perbaikan.. menanyakan kompensasi... tidak bisa
menjawab.. karena bukan kewenangan... ditanya siapa yang berwenang...
silahkan datang ke plasa telkom... didesak untuk menanyakan siapa yang
berwenang.. tunggu supervisor datang... 30 menit lagi.. silahkan telpon
kembali... KLIK
Plasa telkom... 09.53
"Mau pengaduan ya pak? Sila di konter ini saja..... masalahnya apa pak?"
"saya pelanggan speedy nomor telepon.... nomor speedy ...." "o.. yang ini
ada dua nomor di satu port ya pak?" "dua nomor?" "sebentar saya cek dulu"
petugas menelepon ke petugas jaringan.... bla... bla.. bla... "silahkan
ngomong langsung aja" "ini sedang diperbaiki pak" "sampai kapan?"
"secepatnya" "sampai kapan? "kami usahakan secepatnya pak" "berapa lama
yang dibutuhkan?" "ya... kami usahakan senin lah pak... kalau tidak hari
selasa" "ok terima kasih"
kembali ke pelayanan di pengaduan plasa telkom... "apa kompensasi telkom
ketika kasus ini?" "kami akan berikan potongan 10% pak" "sepuluh persen
untuk 7 hari tidak menggunakan layanan anda?" "ya.. itu kebijakan
perusahaan kami" "coba anda hitung... 7 hari itu 25% dari satu bulan. saya
menggunakan paket... apa memang seperti itu?" "sebentar pak"
menghilang masuk ke ruang di dalam....
"kami bisa memberikan 50% potongan pembayaran pak" "bisa saya memperoleh
bukti pernyataan ini secara tertulis?" "sebentar pak..."
kembali masuk ke ruangan
"kalau begitu bapak masuk aja ke dalam langsung aja bicara di dalam"
menuju ruangan dalam...
"masalahnya apa pak?" "ini" sambil menunjuk sebuah kertas bertuliskan dua
nomor pelanggan speedy dan nomor telepon di kertas. "ya.. untuk ini kami
bisa berikan potongan pembayaran" "yang saya tanya apakah bisa
diperbaiki?" "sebentar pak... saya akan tanyakan dulu ke jaringan"
keluar ruangan... menghubungi beberapa orang...
kembali masuk bersama satu kawan lagi...
"kami sedang usahakan perbaikannya pak" "sampai kapan?" "kami usahakan
secepatnya" "sampai kapan?" "kami tidak tahu pak... karena ini bagian
jaringan" "kepada siapa saya bisa bertanya tentang ini?" "kepada kami pak"
"lalu sampai kapan?" "ya ini sedang kami usahakan pak" "oke... apakah bisa
diperbaiki" "kalau bapak bertanya itu.. jawabnya bisa" "berapa waktu yang
dibutuhkan?" "ya ... ini kan sedang dicari masalahnya... sehingga belum
bisa dipastikan kapan waktunya" "masalahnya belum tahu?" "ini sedang
dicari tahu pak" "lalu... bukankah ini masalahnya pak?" sambil menunjuk ke
kertas dengan dua nomor langganan speedy" "o.. itu masalahnya ya pak?"
bertanya ke kawannya... "lalu berapa lama bisa diperbaiki?" "ya.. kami
usahakan secepatnya... wah petugas itu harus diberi peringatan .. karena
nggak tuntas kerjanya" "tidak usah menyalahkan petugas bapak... saya cuma
mau tahu kapan bisa diperbaiki?" "kami usahakan selasa... bapak punya
nomor telepon yang bisa dihubungi?" "bukannya saya sudah melapor sekian
kali ke satu empat tujuh, satu kali pada hari selasa di plasa telkom, dan
sudah ada nomor pelanggan saya disini?" "ya.. tapi kan kalau bisa lebih
dekat akan lebih baik pak... bapak bisa langsung komunikasi dengan saya"
"saya tidak perlu hal seperti itu... saya menghormati kebijakan perusahaan
bapak bila memang harus melalui 1 4 7" "iya pak... tapi kan ini bisa lebih
cepat prosesnya nanti" "lalu kalau tidak seperti itu, apakah prosesnya
akan diperlambat?" "tidak pak... kami tetap melayani pelanggan" "ok...
yang saya mau tau, kapan saya akan bisa memperoleh kepastian sampai kapan
bisa diperbaiki?" "hari selasa pak?" "untuk tahu sampai kapan bisa
diperbaiki membutuhkan waktu selama itu?" "ya pak... kami harus tanya dulu
ke bagian jaringan... kami ini kan bagian pelayanan" "kalau begitu dengan
siapa saya bisa bertanya" "dengan kami pak... " "oke lah... terima kasih
atas informasinya... saya tunggu hingga bisa diperbaiki... bila hingga
hari selasa tidak bisa diperbaiki... saya akan berhenti berlangganan"
"kalau bapak mau berhenti, hari ini juga bisa" "kalau begitu silahkan pak
dihentikan sekarang, tapi saya minta surat pernyataan dari perusahaan
bapak, bahwa bapak tidak sanggup memberikan pelayanan bagi saya" "ya...
kami akan usahakan dulu memperbaikinya pak" "Iya... saya akan tunggu..."
"kami usahakan secepatnya pak" "terima kasih"
plasa telkom... pukul 11.35 keluar ruangan... kembali ke tempat
peristirahatan...
sore hari... lanjut cerita... dua orang petugas datang.... memperbaiki..
hingga sore hari.... terburu-buru.... "ini sudah baik kan pak?" "sebentar
... itu nggak dapat IP lagi" "wah.. sebentar pak.. saya cek lagi"
menelepon "nah sekarang sudah bisa kan pak" "saya akan cek dulu... nanti
bila masih bermasalah, akan saya hubungi lagi" "ok pak... " "terima kasih"

3.4.07

satu empat tujuh

*hari pertama* 1.. 4.. 7...
tekan 1 untuk layanan bahasa indonesia ...
1...
tekan 1 untuk layanan telkom flexi tekan 2 untuk layanan speedy
2 ...
"halo dengan saya ada yang bisa dibantu?"
"kok speedy saya nggak bisa nyambung ya?"
"coba bapak klik yang gambar komputer dua di kanan bawah lalu... "
"apa DNSnya sudah berubah? masih sekian-sekian kan?"
"ya.. masih pak. kalau begitu masalahnya apa pak?"
"itu yang saya ingin tanya... masalahnya apa yang bikin saya nggak bisa
konek?"
"ok.. saya catat saja dulu nomor pelanggannya pak, dengan bapak siapa?"
"saya.... nomor sekian"
"ok bapak... saya akan masukan laporan, nanti ada petugas yang akan
menghubungi"
"ok terima kasih"
klik...
*hari kedua* 1.. 4.. 7...
tekan 1 untuk layanan bahasa indonesia ...
1...
tekan 1 untuk layanan telkom flexi tekan 2 untuk layanan speedy
2 ...
"halo dengan saya ada yang bisa dibantu?"
"saya pelanggan speedy nomor pelanggan sekian sekian... saya mau tanya kok
nggak ada petugas yang menghubungi saya ya?"
"sebentar pak... saya liat dulu................... ok pak.. masalahnya
apa?"
"dari dua hari lalu tidak bisa konek, masalahnya apa ya?"
"ok bapak... saya akan masukan ke laporan dulu.. nanti petugas akan
menghubungi bapak"
"kemarin juga seperti itu, apakah tidak ada nomor lain yang bisa dihubungi
di kota ini?"
"tidak ada bapak.. harus di satu empat tujuh"
"kalau tidak ada lagi petugas yang datang bagaimana?"
"telpon aja lagi pak di nomor satu empat tujuh"
"kalau tetap tidak ada?"
"bapak bisa datang ke plaza."
"tidak adakah nomor telepon ke plaza?"
"tidak ada pak... harus melalui satu empat tujuh"
"apakah tidak ada alamat email untuk menanyakan hal ini?"
"tidak ada pak.. harus melalui satu empat tujuh"
"ok... saya tunggu petugasnya menghubungi saya"
*hari ketiga*
kawan datang ke plaza
bertemu petugas complain
"modemnya yang rusak pak"
"bagaimana mungkin anda tahu bahwa modemnya yang rusak? anda kan belum
melihat modemnya?"
"bukan begitu pak.. maksudnya bisa saja mungkin modemnya rusak"
"apakah tidak ada perubahan setting untuk pelanggan?"
"harusnya tidak ada pak. tapi nanti sebentar petugas kami akan datang ke
tempat bapak"
"kapan?"
"ya .. secepatnya pak"
"apakah tidak ada nomor telepon yang bisa untuk menanyakan kalau petugas
tidak datang juga?"
"bisa ke satu empat tujuh pak"
"tidak ada nomor lain?"
"tidak ada pak.. hanya melalui nomor satu empat tujuh"
"ok.. lalu kapan petugas akan datang?"
"diusahakan secepatnya pak... kan pelanggannya juga banyak pak"
"saya tahu kalau pelanggannya banyak. saya sudah lapor di satu empat tujuh
dua hari lalu, petugas juga nggak menghubungi. kemarin juga lapor lagi di
satu empat tujuh, hari ini nggak ada juga petugas yang menghubungi. lalu
hari ini, masih juga harus menunggu petugas. bagaimana saya bisa
memastikan bahwa petugasnya akan datang?"
"telepon aja ke satu empat tujuh pak"
"tapi itu kan di kota lain?"
"iya pak... tapi memang cuma melalui nomor itu pak... "
"ini sudah hari ketiga, sampai kapan saya harus menunggu petugas?"
"kami usahakan secepatnya pak"
"ok kalau tidak ada yang datang"
"telepon aja lagi ke satu empat tujuh... atau datang aja kembali ke plaza"
"nggak ada nomor telepon yang bisa dihubungi?"
"satu empat tujuh pak...."
"ok lah... saya tunggu petugas anda datang"
*hari ketiga siang hari*
"pak tolong dipandu.. ada petugas yang sudah dekat tempat bapak, tapi
belum ketemu tempat bapak"
"ok"
*hari ketiga masih siang hari*
"saya coba liat dulu ya pak"
"ok.. silahkan"
"sudah lama pak?"
"tiga hari"
"sebelumnya?"
"baik-baik aja... "
"saya cek dulu jaringannya pak."
"silahkan"
*petugas mengecek jaringan*
"tidak ada masalah pak dengan jaringan, mungkin modemnya. saya kembali
dulu ke kantor, saya ambil modem baru"
"silahkan"
*hari ketiga sore hari*
"saya mau coba dengan modem ini pak. mudah-mudahan bisa"
*petugas mencoba modem*
"bisa?"
"belum bisa juga pak. mungkin jaringannya. kami akan cek lagi di kantor.
hari ini belum bisa, semoga besok bisa pak"
"ok, saya tunggu besok"
*petugas pulang menjelang mentari tenggelam*
koneksi speedy belum juga bisa hingga tengah malam ini....
mungkin harus menelpon lagi satu empat tujuh saat ini... ada nggak ya yang
angkat? :-(